Mengapa tidak ada nabi perempuan?

Jika kita mengkaji agama dari perspektif historis, maka kita tahu bahwa agama dibawa oleh kaum pria. Tuhan ‘menyerahkan’  ke pundak para nabi, yang notabene kaum pria untuk menyebarkan kebenaranNya. Setahu saya tidak ada nabi perempuan. semua laki-laki.

Tulisan ini tidak bermaksud menggugat atau mempertanyakan kehendak Tuhan, tetapi lebih kepada menemukan jawaban mengapa perempuan tidak diberi kesempatan untuk menjadi nabi?

Mengapa manusia pertama yang diciptakan Tuhan harus seorang laki-laki yang menjadi nabi juga?

Pertama, secara fisik laki-laki relatif lebih kuat. Walaupun belum tentu menang, jika perempuannya belajar karate atau taekwondo. masalahnya zaman para nabi dulu, belum ada ilmu bela diri, jadi kalau perang lebih mengandalkan kekuatan fisik dan kemampuan memegang senjata, mengendalikan kuda, dan memanah.  Sekarang ini, jika mau perempuan dapat belajar menembak, naik kuda ataupun panahan.

Kedua, secara otak, otak laki-laki relatif lebih mampu membangun rasionalitas atau berlogika. Walaupun sebenarnya perempuan juga dapat rasionalitas jika berpendidikan dan tidak sekedar menjadi pendengar kaum pria.  Namun, zaman dulu belum ada yang namanya sekolah, pendidikan secara formal belum disistematisasikan. jadi, perempuan belum bisa mengembangkan kemampuan otaknya di level yang setara atau bahkan lebih tinggi dari laki-laki.

Ketiga, secara penampilan, penampilan laki-laki relatif lebih berwibawa. Wibawa memunculkan rasa hormat.  Laki-laki juga memiliki jenggot.  Jika laki-laki muda memelihara jenggot, ia akan tampil 15 tahun lebih tua dari umur sebenarnya.  Jenggot seringkali memunculkan kewibawaan. beda dengan kumis, namun kumis itu bisa memunculkan rasa percaya diri laki-laki untuk tampil lebih berani.  Perempuan tidak diberi jenggot dan kumis,..  gak kebayang juga jika ada perempuan memiliki jenggot…

Dari tiga hal ini, paling tidak bisa disimpulkan bahwa tugas menjadi nabi itu bukan tugas yang mudah untuk konteks zaman itu, dengan peradaban tanpa teknologi seperti sekarang ini, maka laki-laki yang pantas menjadi nabi.

Nah, di zaman sekarang ini, konteksnya sudah berbeda jauh dari konteks para nabi.

Tapi, zaman ini tidak dibutuhkan nabi lagi karena kebenaran Tuhan sudah disebarkan para nabi. Dan yang namanya kebenaran Tuhan, akan selalu benar adanya dari awal hingga akhir dunia..

Namun dunia sudah semakin tua,.. apakah kini Tuhan akan mengembankan tugas tertentu pada kaum perempuan?  Silahkan jawab sendiri.