Ingin menjadi Pemimpin yang Disegani? Empat Kualitas Ini Wajib Dikembangkan

Menjadi pemimpin yang disegani memang bukanlah perkara mudah. Selain memiliki tanggungjawab yang besar, seorang pemimpin juga harus memiliki sikap dan kualitas diri yang baik agar dapat menjadi panutan bagi karyawannya. Berikut beberapa kualitas diri yang harus dimiliki sebagai pemimpin yang disegani:

Integritas

Pemimpin merupakan sosok panutan bagi para karyawannya. Karyawan biasanya mencontoh tindakan atau pun nilai – nilai yang dilakukan oleh pemimpinnya.

Agar perusahaan terus maju, tentu pemimpin harus memiliki integritas dalam bekerja, dengan demikian karyawan juga akan mengikuti apa yang dilakukan pemimpinnya. Salah satu indikator integritas adalah trust. Jika, karyawan percaya dengan atasannya, tentu pemimpin itu akan disegani.

Transparansi

Transparansi berarti tidak ada yang disembunyikan, jelas terlihat, terbuka, apa yang di mulut sama dengan apa yang ada di hati. Tranparansi merupakan salah satu kualitas diri yang bisa memuncullkan rasa segan. 

Saat seseorang dikenal dengan sikap transparannya, akan muncul persepsi bahwa orang tersebut jujur. Satunya kata dan perbuatan yang muncul secara konsisten dari pemimpin akan meningkatkan rasa segan karyawan.  Konsistensi pemimpin akan dipandang sebagai bentuk kejujuran oleh karyawan. 

Hal ini membuat karyawan yakin bahwa pemimpinnya orang yang dapat dipercaya. Karyawan menjadi segan untuk berbohong atau berkhianat terhadap pemimpinnya.

Passion

Untuk dapat berhasil melakukan sesuatu, Anda harus mencintai apa yang Anda lakukan lebih dahulu dan percaya bahwa hal tersebut akan membawa keberhasilan. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk memahami betul apa yang menjadi passionnya. saat pemimpin yakin dengan passionnya, karyawan juga ikut yakin.

Hal ini berdampak positif pada kinerja perusahaan.  Halangan apa pun yang menghadang, keyakinan pemimpin tentang keberhasilan dari passion-nya menjadi pendorong karyawan terus bersemangat, tidak putus asa, dan terus maju.  

Passion pemimpin juga menjadi daya ungkit untuk karyawan selalu berusaha memperluas pemikiran dan menemukan cara kerja yang lebih efisien.  Sifat antusiasme pemimpin akan menular kepada karyawan. Karyawan meyakini keseriusan pemimpin, sehingga muncul rasa segan terhadap pemimpin. 

Hubungan positif

Untuk menjadi pemimpin yang menjadi panutan dan disegani, dibutuhkan kemampuan membangun hubungan yang positif dengan karyawan.  Hubungan positif ditandai dengan antara lain, karyawan memandang atasan orang yang baik, dapat diandalkan, tidak berat sebelah, bertanggung jawab, dll.  

Sehingga karyawan mau membuka diri dan membangun hubungan positif dengan pemimpinnya.  Semakin kuat hubungan positif ini terbentuk, akan semakin besar rasa segan karyawan terhadap pemimpinnya. 

Di sisi lain, rasa segan ini dapat berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Artinya, karyawan akan berusaha bekerja semaksimal mungkin, tidak keberatan bekerja ekstra demi kemajuan perusahaan, dan rela berkorban.

Lakukan Tiga Hal ini Kualitas Diri Anda akan Meningkat

jadilah diri yang terbaik

Kualitas diri merupakan hal yang penting untuk selalu dikembangkan agar kita dapat meraih keberhasilan hidup, baik secara mental maupun finansial.

Anda dapat meningkatkan kualitas diri dengan mengembangkan beberapa hal yang Anda miliki saat ini, seperti karakter, cara berpikir, hingga cara bersikap.

Untuk mewujudkan hal tersebut, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

Kembangkan passion
Cara pertama yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas diri adalah dengan mengembangkan passion Anda. Ingat mengembangkan, bukan menemukan. Passion tidak bisa ditemukan karena passion bukan sesuatu yang ada di luar kita yang bisa ditemukan.

Passion ada dalam diri kita, maka harus kita kembangkan. Passion merupakan kegiatan yang Anda sukai dan senangi saat mengerjakannya, hal tersebut terasa mudah dilakukan dan Anda bersemangat saat mengerjakannya. Anda juga seringkali melupakan waktu saat sedang asyik tenggelam bersamanya.

Saat Anda terus mengembangkan passion, tentu Anda juga tidak mudah mengeluh bila aktivitas atau kegiatan yang dilakukan mengalami kesulitan. Seseorang yang telah mengetahui dengan pasti passionnya tentu memiliki sikap yang berbeda.

Dengan mengembangkan passion, dan sejalan dengan semakin terbentuknya passion serta tercapainya wujud passion tersebut, maka kualitas diri Anda juga meningkat yang pada akhirnya kesuksesan dapat diraih.

Atasi hambatan
Dalam proses meningkatkan kualitas diri, bukan tidak mungkin Anda akan menghadapi hambatan dan risiko. Saat hal itu terjadi, Anda harus bisa mengatasinya dengan bijak. Hindari lari dan meninggalkan hal yang sebelumnya telah Anda mulai.

Sejak awal mengerjakannya, tentu Anda juga telah mempertimbangkan konsekuensi dan hal-hal terburuk yang harus dihadapi. Pilihannya cuma satu: hadapi saja.

Dengan begitu, secara tidak langsung Anda juga meningkatkan kualitas diri. Apalagi jika hambatan tersebut berhasil diatasi dengan gemilang.

Lakukan tindakan nyata. Fokus pada tujuan yang ingin dicapai
Perubahan tidak akan terjadi bila hanya ada dalam angan-angan atau rencana. Tindakan nyata yang menjadi penentu pencapaian. Saat Anda berani menghadapi perubahan, maka Anda juga telah meningkatkan nilai diri Anda.

Perubahan ke arah yang baik selalu mengharuskan kita keluar dari zona nyaman. Tidak usah terlalu dipikirkan. Ambil satu tindakan nyata dan fokus dalam menjalaninya. Semakin baik Anda bertindak secara disiplin dan konsisten, maka semakin tinggi pula kualitas diri Anda terbentuk.

Kunci produktivitas kita ada di awal bangun tidur

Mengapa?

Karena pagi hari adalah langkah awal, kecuali kita mulai bekerja jam 10 malam, maka ceritanya lain lagi. Tidur fungsinya untuk menyegarkan otak.  Karenanya tidur tidak bisa ditawar-tawar. itulah mengapa setelah bangun tidur, kita merasa segar karena otak kita sudah siap berfungsi kembali.

Bila sejak pagi, kita mampu mengelola waktu dengan baik, maka jam-jam berikutnya akan mengikuti. Sebaliknya, bila pagi hari kita sudah berada dalam “survival mode” maka jam-jam berikutnya kita  sekedar menghabiskan waktu dan bekerja seadanya.

Semakin baik kita mengatur sesi pagi hari, semakin kita mampu keluar dari survival mode dan masuk ke dalam ‘impact mode’.

Siapa yang tidak ingin waktunya menjadi produktif dan menghasilkan output yang signifikan?

Untuk itu usahakan selalu agar di pagi hari kita selalu dalam kondisi ‘impact mode”.  Bagaimana caranya?

Pertama, ketahui apa yang menjadi prioritas kita di hari tsb dengan membuat catatan tertulis yang sudah dibuat di malam harinya. Ingat catatan tertulis, bukan sekedar diingat-ingat saja.  Fungsi otak yang optimal adalah membantu kita berpikir, kalau dijadikan sebagai mesin pengingat saja, sungguh amat disayangkan.

Kedua, buat sebuah sistem yang sederhana, namun efektif. Mudah diingat dan gampang dijalaninya.  Sebaliknya, kita merasa malu pada diri sendiri jika tidak menjalaninya… contoh, rutinitas pagi hari saya adalah bangun jam 5, dan menulis satu menit. Jika saya menyerah kalah di hari itu, maka saya harus merelakan duit 50.000 masuk ke celengan kodok.  Awalnya tidak gampang, tapi lama-lama rasanya malu sendiri. Jika hanya menulis satu menit saja saya tak sanggup, apa lagi yang bisa diharapkan dari saya?  Pada akhirnya, yang hanya satu menit berkembang menjadi satu jam.  Yang dibutuhkan hanya kemauan dan rasa malu yang kuat.. hahaha

Jadi c0ba usahakan Anda lakukan dua hal ini. Buat catatan tertulis dan pilih satu kebiasaan kecil dan mudah, dan konsekuen menjalankannya.

Kemudian lihat efeknya dalam tiga bulan. Hasilnya bisa Anda ceritakan di kolom komentar… Terima kasih 🙂